Anssi Vanjoki, Executive Vice President dan General Manager Mobile Solutions Nokia didapuk sebagai sosok yang memperkenalkan keempat smartphone anyar tersebut.
Mungkin ini untuk terakhir kalinya Anssi tampil di ajang Nokia World. Sebab, seperti diberitakan sebelumnya, Anssi bakal hengkang dari Nokia dalam enam bulan ke depan.
nokia C6
Amunisi anyar pertama Nokia adalah Nokia C6. Ini merupakan ponsel layar sentuh yang dilengkapi dengan ClearBlack Display (CBD). Anssi mengklaim, warna hitam yang dihasilkan lebih hitam dari warna hitam, sehingga sangat membantu ketika digunakan saat cahaya matahari terik.
Dikutip detikINET dari Slashgear, Selasa (14/9/2010), C6 sudah dibenamkan kamera 8 megapixel, mendukung webTV, serta dilengkapi dengan Nokia Navigation dengan turn-by-turn direction.
Nokia c7
Adapun 'sang kakak', yakni Nokia C7 hadir dengan tampilan lebih langsing. C7 dipercantik dengan layar selebar 3,5 inch, memori lebih besar ketimbang C6, dan dibungkus dengan chasing stainless steel.
C6 dipatok di angka 333 USD atau sekitar Rp 3 jutaan sedangkan C7 435 USD atau sekitar Rp 3,9 jutaan. Hanya saja, kedua harga itu masih belum ditambah pajak dan baru akan dilepas ke pasar ponsel pada kuartal 4 2010.
Nokia N8
Kemudian ada Nokia N8. Ini merupakan seri ponsel hiburan jagoan Nokia. Kemampuan N8 langsung dapat terasa ketika melongok ke kamera yang terbenam di ponsel ini, yakni sudah berkekuatan 12 megapixel!
Nokia E7
Nama terakhir yang diperkenalkan Anssi adalah nokia E7. Nokia sepertinya coba membangkitkan 'roh' communicator pada E7. Hal itu terlihat dari desain E7, yang meski sudah mengusung layar sentuh selebar 4 inch, namun tetap dikombinasikan dengan keyboard qwerty model panjang.
Tak cukup bermain didesain, ponsel seharga 635 USD atau Rp 5,8 jutaan (belum dengan pajak) ini juga sudah mengintegerasikan mail exchange, office document, dan akses ke Ovi. Bahkan Anssi sesumbar bahwa, E7 merupakan smarphone bisnis terbaik saat ini.
Well, kita tunggu saja bagaimana kiprah amunisi-amunisi baru Nokia ini. Apakah mampu berbicara banyak atau cuma menjadi produk pemanis di etalase toko-toko ponsel?
{detikINET}
No comments:
Post a Comment